Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lahir 19 Maret , AWK Langsung Berbagi Kepada Sejumlah Warga di Koltim

Sabtu, 20 Maret 2021 | Maret 20, 2021 WIB Last Updated 2021-03-21T01:35:26Z

 


KOLTIM,KOLTIMNEWS.com-Asosiasi Wartawan Kolaka Timur yang disingkat (AWK) lahir dari sebuah ide cemerlang yang kemudian berwujud menjadi sebuah organisasi lokal di kabupaten Kolaka Timur (Koltim) provinsi  Sulawesi Tenggara (Sultra).


Awalnya dari hasil diskusi kecil disebuah warung makan akan terbentuk forum komunikasi wartawan Kolaka Timur dan bahkan  beberapa kali  berpindah tempat serta menguras waktu demi menghasilkan kesepakatan hingga terwujudnya sebuah organisasi lokal yang dapat  mempersatukan wartawan yang tugas dan berdomisili di Koltim.  Dengan misi memperkuat kekompakan dan melahirkan pers yang bebas dan profesional.


 Dan tepatnya 19 Maret 2021 AWK mendeklarasikan diri yang dirangkaikan bakti sosial dengan cara berbagi sembako disejumlah desa dan satu wilayah Kelurahan. Sebelumnya, kegiatan tersebut diawali penyerahan sembako dan bantuan Tunai untuk Masjid  yang diserahkan dan diterima langsungsung pengurus salah satu Masjid di Lalingato serta disaksikan pemerintah setempat yakni kepala desa Lalingato.  Kendati acaranya terbilang cukup sederhana namun  mereka telah mengukuhkan bahwa AWK telah lahir di Koltim.


Asosiasi yang terdiri dari sejumlah wartawan  lokal Koltim yang berasal  dari beberapa media, baik Online maupun cetak  antara Lain , Prima Nusantara, Bumi Sultra, Sultra Cerdas, Kolaka Pos, Telisik, Kendari Pos, Tegas.co, Sultra Demo, Situs Sultra,  Layar Sultra, Media Agenci, Buser Bhayangkara Radar Tenggara, Target Tuntas, Target Investigasi  dan masih ada media yang belum sempat dimasukan karena wartawannya belum menyatakan sikap untuk benar-benar gabung di AWK.


Adapun titik kegiatan bakti sosial dilaksanakan di Masjid Lalingato tepatnya samping Lapangan Sepak bola dan Kantor desa Lalingato kecamatan Tirawuta, Jumat (19/3/2021).


Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Asosiasi ini mendatangi langsung warga miskin yang dinilai  layak  menerima bantuan tersebut dengan cara  door to door.


Dimana bantuan sembako tersebut  merupakan sumbangan pribadi dari  Direktur. Sultra Cerdas yang kemudian dipadukan dengan bantuan dana sponsor dari beberapa instansi terkait yang ikut mensuport kegiatan ini yakni, Polres Kolaka, PT Hutama Karya (HK) dan DPRD Koltim.


Dalam kegiatan tersebut, Direktur PT. Sangia Utama yang juga manajemen AWK, Marjunus, S.Pd mengatakan, bahwa pihaknya sangat  bersyukur karena bertepatan saat AWK akan dideklarasikan, Ia dapat berbagi melalui dana yang dukumpulkan dan  disisipkannya setiap dirinya mendapat reski dari usaha atau  karyanya dalam rentang waktu yang begitu lama.


"Terkait dana dan bantuan  yang kami berikan kepada masyarakat yang kurang mampu khususnya saya pribadi, itu adalah dana yang saya kumpulkan dan sisipkan, saya melakukan hal seperti itu, karena sesungguhnya reski yang kita dapatkan itu ada hak-hak untuk orang lain,"ungkap pria yang  yang bertitelkan Sarjana Pendidikan. 


"Jadi hasil yang saya dapatkan selama saya berusaha melalui profesi saya sebagai jurnalis saya sisipkan misalkan saya dapat seratus ribu saya sisipkan sepuluh ribu dan ini saya kumpulkan selama satu tahun dan saya telah memprogrankan untuk berbagi kepada masyarakat yang tidak mampu,"sambungnya.


Bahkan kedepanya Kata pria,  yang juga akrab disapa Bapaknya  Pino itu, ingin memprogram bedah rumah bagi masyarakat yang rumahnya  sangat layak untuk mendapatkan bantuan.


"Iya selain berbagi sembako kedepannya  kami juga rencana akan mengumpulkan dana untuk bedah rumah,"janjinya.


Untuk itu,  Ia berharap, kepada seluruh rekan-rekannya yang tergabung dalam (organisai red)  agar bekajar menyisipkan sebagian reski yang diperoleh untuk bisa berbagi kepada warga yang sangat membutuhkan bantuan.


"Sehingga program sedekah ini kita terapkan minimal pada diri kita secara pribadi sehingga apa yang kita kumpulkan bisa kita salurkan melalui AWK ini,"harapnya.


Sementara itu, Ketua AWK, Kusdin mengatakan, bahwa tujuan lahirnya AWK ini merupakan hasil musyawarah dari beberapa Jurnalis yang tinggal dan tugas di Koltim dan berasal dari sejumlah perusahaan media baik Online maupun cetak. 


"Berdasarkan data yang ada dari sejumlah wartawan yang ikut bergabung dari  17 media.  Adapun tujuan lahirnya  organisasi ini   selain dari misinya  adalah untuk membina silahturahmi yang tergabung dalam asosiasi  ini,"jelasnya pria yang tidak lama lagi akan meraih gelar S2.


Ia juga menuturkan, jika organisasi ini terbuka bagi siapa saja wartawan atau jurnalis yang tugas di Koltim yang hendak bergabung yang terpenting memenuhi syarat dan tunduk pada aturan yang ditetapkan dalam AD/ ART  AWK.


"Asosiasi ini tidak tertutup bagi siapapun yang ingin bergabung, karena kita inginkan semua wartawan yang ada di Koltim bisa bersatu tanpa ada yang dipetak-petakan,"imbaunya.


Wartawan Kendari Pos itu, mengharapkan, semoga dengan terbentuknya organisasi  wartawan lokal di Koltim ini, maka pihaknya menghimbau agar talisilaturahmi antara sesama insan pers tetap terjaga serta dapat bersinergi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.


"Dengan terbentuknya asosiasi ini mudah-mudahan kita sesama wartawan bisa saling mengisi dan membina silahturahmi serta dapat bersinergi dengan semua elemen masyarakat,"jelasnya.


Ditempat yang sama sekretaris  AWK yang direktur utama PT. Situs Sultra Multimedia Grup,  Darson mengatakan, bahwa lahirnya  organisasi ini merupakan ide dan gagasan bersama,  dengan tujuan untuk memperkokoh persatuan  wartawan  yang  terkhusus tinggal dan tugas di Koltim. Dengan syarat memiliki wawasan di bidang jurnalistik sehingga jurnalis yang bergabung benar-benar wartawan yang paham mengenai fungsi dan tugas-tugas wartawan yang sebenarnya termasuk skill  dalam menulis berita dan memahami kode etik jurnalistik.


"Kita inginkan kedepannya agar para jurnalis yang bergabung di AWK ini benar- benar jurnalis yang profesional dan  berkompeten serta  memahami aturan yang  berdasarkan undang-undang pers karena ini menjadi acuannya, kendatipun  belum pernah mengikuti UKW tetapi setidaknya  dia mengetahui penulisan berita yang  terstruktur dan dapat mencermati kode etik jurnalistik,"ujar mantan mahsiswa pakultas Hukum UMK itu.


Untuk itu, kata dia, terkait perekrutan anggota kedepan harus ada bagian juru AWK yang ditunjuk untuk menguji kompentesi bagi setiap anggota  yang akan bergabung dan dilakukan sebelum maksuk dalam daftar anggota dan terutama latar belakang pendidikannya harus dilamfirkan karena ini akan menjadi syarat utama, sebab menurutnya jika yang bersangkutan  latar belakang pendidikan sangat rendah tentunya Ia akan kesulitan mencermati aturan yang berdasarkan regulasi bahkan kemunkinan tidak akan mampu mengetahui mana produk jurnalis yang sesungguhnya. 


"Iya tentu jika pendidikan  tidak menunjang, misalkan, calon anggota AWK hanya tamatan, SMP atau bahkan jangan sampai cuman tamatan SD tentu Ia akan  kesulitan memahami  penulisan  berita yang benar dan bahkan  mungkin saja yang bersangkutan tidak akan mampu  mengerti sama sekali aturan dan fungsi -fungsi pers yang sesungguhnya,  sehingga akan  terkesan asal ngomong dan menulis asal-asalan dan semrawutan    jadi hal seperti ini tentu  akan merusak reputasi dan memalukan bagi AWK pada umumnya,"jelas Darson.


"Jadi AWK ini akan terus kita evaluasi termasuk perekrutan anggota minimal paling rendah dia tamatan SMA dan  jika suatu saat kami memintai ijasah terakhirnya sebagai dokumen ternyata tidak ada dan tidak sesuai maka kami akan keluarkan dari keanggotaannya,"ujar salah satu  penggagas AWK ini.


Mantan pelajar akademi bahasa asing (ABA) UMI Makasar ini menerangkan, bahwa terkait dengan berdirinya AWK sebagai organisasi lokal Koltim ini, maka rencana  pihaknya akan mendiskusikan pada seluruh penggagas AWK agar bisa  menjalin kerja sama dan sinergitas dengan organisasi PWI sebagai organisasi  Nasional profesi Kewartawanan pertama di Republik ini yang terverifikasi Dewan Pers sehingga sangat perlu dijadikan sebagai guru besar dalam aturan yang diterapkan pada organisasi tersebut.


"Ternasuk penyusunan pembuatan AD/ARTnya di dalamnya harus dipertegas sanksi, karena jika suatu wadah tidak  memiliki  sangsi yang  jelas maka, tentu organisasi tersebut akan terkesan asal jadi,  sehingga para anggotanya akan bertindak semaunya untuk itu kedepannya akan terus kami evaluasi dan saya akan mendiskusikan secara bersama dengan anggota untuk membangun kerja sama dengan pihak PWI cabang Kolaka jika sekiranya diterima untuk barnaung dibawah bendera PWI,"imbaunya.


Menurutnya, Pers itu butuh orang-orang yang intelektual  untuk menghasilkan  jurnalis atau wartawan yang prifesional karena jika seseorang yang latar belakang pendidikannya tidak menunjang dalam memasuki suatu organisasi yang bergerak dibidang jurnalistik maka tentu yang bersangkutan akan mudah mengeluarkan bahasa yang ngawur alias asal bicara tanpa memikirkan makna yang dilontarkannya  dihadapan forum maupun publik.


"Tentu, baik dalam mencermati aturan tertulis termasuj  penulisan berita dan kode etik jurnalis orang yang notabene pendidikannya sangat rendah tentunya tidak layak dijadikan wartawan jadi tidak mungkin di AWK ini kita akan terima, dan akhirnya kami sebagai penggagas maupun pengurus akan malu jika anggota kami di  AWK  terkesan merekrut wartawan  abal-abal   yang tidak paham aturan pers dan  penulisan,"terangnya.


Lebih lanjut, Ia megungkapakan,  ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada Pimpinan Umum Sultra Cerdas sekaku direktur utama PT. Sangia Media Utama, atas keihlasannya menyumbangkan dana pribadinya, sehingga bertepatan AWK akan dikukuhkan  mendapat support yang baik dimata masyarakat Koltim karena dirangkaikan dengan bakti Sosial.


"Saya secara pribadi sangat bersyukur dan mengapresiasi Pak Marjunus sekaku Direktur PT. Sangia Madia Utama dan  Bendahara di AWK ini, dimana beliau telah menyumbangkan uang pribadinya yang dikumpulkannya selama satu tahun dengan tujuan untuk berbagi kepada warga yang sangat membutuhkan bantuan ini,"ucapnya.(sis)


×
Berita Terbaru Update