Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dari 12 Lokus DAK PHTC Nasional, Koltim Jadi Daerah Tercepat dalam Pembangunan RSUD

Minggu, 27 Juli 2025 | Juli 27, 2025 WIB Last Updated 2025-08-04T01:03:59Z

Koltim tercepat dalam progres pembangunan RSUD. Foto (istimewa) 

Koltim, Koltimnews.com -
Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), mencatat capaian membanggakan dalam pembangunan infrastruktur kesehatan. Hingga minggu ke-19 pada tanggal 25 Juli 2025, progres fisik pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kolaka Timur menunjukkan realisasi sebesar 26,347%, melampaui rencana sebesar 25,777% dengan deviasi positif +0,569%.


Dengan progres ini, Kolaka Timur menjadi daerah tercepat dalam realisasi pembangunan RSUD di antara 12 daerah penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) secara nasional.


Bupati Kolaka Timur, H. Abd. Azis, SH., MH., menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh jajaran teknis, kontraktor, serta dukungan masyarakat yang memungkinkan capaian ini.


"Pencapaian ini menunjukkan bahwa Kolaka Timur memiliki semangat dan komitmen yang kuat dalam mempercepat pembangunan sektor kesehatan. Alhamdulillah, kita menjadi daerah tercepat dari 12 lokus DAK PHTC se-Indonesia. Ini bukan sekadar angka, tetapi hasil kerja nyata dari semua pihak," ujar Bupati Azis.


Beliau menekankan bahwa percepatan ini dilakukan dengan tetap menjaga kualitas pekerjaan dan tata kelola yang akuntabel.


"Kami tidak hanya ingin cepat, tapi juga memastikan semua pembangunan dilakukan sesuai standar. RSUD ini adalah harapan besar masyarakat Kolaka Timur, agar pelayanan kesehatan rujukan tidak perlu jauh lagi ke daerah lain," tambahnya.


Pembangunan RSUD ini merupakan bagian dari program prioritas daerah dalam meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan. Rumah sakit ini ditargetkan selesai pada 31 Desember 2025 dan mulai beroperasi secara bertahap pada awal tahun 2026, dengan mendukung fasilitas seperti rawat inap, IGD, laboratorium, dan layanan KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi) serta layanan penunjang medis lainnya. RSUD ini juga akan menjadi cikal bakal rumah sakit rujukan tipe C di wilayah timur Sulawesi Tenggara.


Bupati juga mengajak masyarakat Kolaka Timur untuk terus memberikan dukungan dan doa agar proyek strategis ini berjalan lancar hingga selesai.


Pengelola rumah sakit (RS) swasta melihat pemerataan layanan kesehatan masih menjadi tantangan bagi infrastruktur kesehatan di Indonesia. Perlu adanya kerja sama antar pihak supaya fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Indonesia bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga pelosok negeri.


Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Hasmoro menilai, kondisi infrastuktur kesehatan di Indonesia perkembangannya cukup baik. Ini salah satunya berkat dukungan dari rumah sakit swasta yang semakin banyak hadir di berbagai wilayah Indonesia.


HEAL pun masih sangat terbuka terhadap peluang pembukaan rumah sakit baru di daerah tertentu. Namun, tetap harus didukung oleh seluruh stakeholder akan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya dokter spesialis dan tenaga kesehatan (nakes) lainnya, serta kemudahan dalam pembangunan dan perizinan rumah sakit.


Hasmoro berujar, jumlah dokter spesialis dan tenaga kesehatan yang belum merata menunjukkan bahwa infrastruktur kesehatan di Indonesia masih penuh tantangan, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Di samping itu, kebutuhan rumah sakit dan juga fasilitas penunjang layanan kesehatan lainnya belum sebanding dengan besarnya jumlah warga Indonesia.


“Dukungan dalam penyediaan obat-obatan dan logistik juga diharapkan dipermudah khususnya di daerah tertentu, sehingga pembiayaan tidak menjadi tinggi,” kata Hasmoro

×
Berita Terbaru Update